Jumat, 23 Desember 2011

laporan PRAKTIKUM anatomi kelinci

LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALEMBANG
2011

KELINCI ( Cavia porcellus )

I.          TUJUAN
Untuk mengetahui Morfologi, Anatomi dan Taksonomi dari Kelinci ( Cavia porcellus )

II.       LANDASAN TEORI
Kelinci ( Cavia porcellus ) termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia. Kelinci ( Cavia porcellus ) merupakan kelompok hewan yang paling sempurna baik morfologi ataupun anatominya karena ia mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan metabolisme didalam tubuhnya yang juga kompleks.
Tubuh Kelinci ( Cavia porcellus ) dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput, cervix, truncus dan cauda. Pada caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon visus. Ciri-ciri yang dimiliki kelas mamalia seperti pada Kelinci ( Cavia porcellus ) Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang yang lebih panjang dari pada kaki depan. kelinci termasuk hewan tetrapoda yang memiliki 4 anggota gerak berupa kaki.
Telinga luar (pinnae) lebar. Mata besar, dengan membran niktitans. Bibir lembek dan fleksibel. Disekitar moncong ada rambut-rambut panjang (vibrisae). Kaki depan lebih kecil dari kaki belakang. Ekor pendek. Anus dibawah ekor. Lubang urogenital disebelah anterior anus.
kaki belakang panjang dan kuat, digunakan untuk melompat. Jari-jari kaki depan berjumlah 5 jari dan kaki belakang terdapat 4 jari. Kulit tubuh berambut lebat, menutup hampir seluruh tubuh. vibrisae ditemukan diujung moncong yang mana berfungsi sebagai pendeteksi makanan pada waktu didalam tanah. Pada hewan ini terdapat 4-5 pasang puting susu di ventrum yang terdapat pada hewan betina.
III.    ALAT DAN BAHAN
III.1. ALAT
1.                  Bak preparat
2.                  Gunting
3.                  Cutter
4.                  Pinset
5.                  Penggaris
6.                  Alat tulis
7.                  Cairan chloroform
8.                  Jarum pentul

III.2. BAHAN
Kelinci ( Cavia porcellus )

IV.    LANGKAH KERJA
1.        Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan.
2.        Melakukan pembiusan pada hewan yang ajan diamati.
3.        Mengamati bagian morfologi tubuhnya, lakukan pengukuran panjanng bagian-bagian tubuhnya dari bagian anterior sampai posterior, setelah diamati kemudian digambar.
4.        Kemudian melakukan pembedahan terhadap hewan tersebut. Mengamati bagian anatomi dan digambar.
5.        Membuat laporan sementara setelah selesai pengamatan.
6.        Merapihkan dan mempersihkan meja kerja setelah selesai melakukan pengamatan.



V.       HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
V.1. HASIL PENGAMATAN
Pengukuran
Kelinci
( Cavia porcellus )
a.       Panjang keseluruhan
b.      Lebar keseluruhan
c.       Panjang kepala
d.      Lebar kepala
e.       Panjang sungut
f.       Panjang servix
g.      Panjang badan
h.      Lebar badan
i.        Panjang ekor
j.        Panjang lengan depan
k.      Panjang lengan belakang
l.        Panjang telinga
m.    Lebar telinga
n.      Jumlah jari depan
o.      Jumlah jari belakang
p.      Diameter mata
36 cm
10 cm
9 cm
8 cm
5 cm
6 cm
15 cm
8,5 cm
6 cm
8 cm
12 cm
8 cm
3,5 cm
4 cm
3 cm
0,9cm












Kelinci ( Cavia porcellus )








































V.2. PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum yang kelima tentang zoology vertebrata dengan kelas Mamalia. Yang pertama kami mengamati morfologi Kelinci ( Cavia porcellus ) dapat kami amati dimulai dari Telinga luar (pina auricularia) yang lebar sedangkan membrane tympani(selaput gendang pendengaran) yang terletak pada romgga telinga tengah tidak terlihats. Mata besar, dengan membran niktitans, dibatasi palbebra superior dan palbebra superior. Disekitar moncong (rima oris) ada rambut-rambut panjang (vibrisae) berfungsi sebagai pendeteksi makanan dibatasi oleh labium inferior dan labium superior yang bercelah sehingga tampak incisive atau gigi seri, lubang hidung atau Neres externa letaknya dorsal dari rima oris. Ekor  pendek. Letak anus terdapat dibawah ekor. Dan lubang urogenital disebelah anterior anus. Selanjutnya kami mengamati thorax terdapat sepasang extrimitas anterior yang berjari 4 dibangun dari proximah kedistal oleh brachiu, antebrachium dan carpus. Abdomen dimana terdapat sepasang kaki belakang atau extrimiras posterior yang berdiri atas 3 jari dibangun dari proximal kedistal oleh femur, crus, dan pes di daerah inguinal terdapat sepasang papilla mammae selanjutnya kearah posterior kami melihat adanya penis yang mempunyai glamns penis yang diselubungi oleh kulit lepas, fungsinya untuk mengeluarkan urine dan spermatozoa, lubang ini disebut officium urethtra.
kelinci dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom                    : Animalia
Phylum                       : Chordata
Sub phylum    : Vertebrata
Kelas              : Mammalia
Ordo               : Rodentia               
Famili             : Cavidae                
Genus             : Cavia            
Spesies                       : Cavia porcellus         
Selanjutnya kami melakukan pembedahan dan kami mengamati anatomi dalam dimulai dari system pernafasan Paru-paru berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus.
Urutan jalannya pernafasan pada kelinci adalah :
1.      Nares eksterna (Lubang hidung luar)
2.      Cavum nasalis (rongga hidung)
3.      Nares internal (lubang hidung dalam)
4.      Pharink (tekak)
5.      Larynk (jakun)                         
6.      Trachea (tenggorok)
7.      Bronchus (cabang dari trachea)
8.      Bronchiolus (cabang dari brochus)
9.      Alveolus (kantong udara)
Selanjutnya kami mengamati system peredaran darah pada kelinci, sistem peredaran darahnya memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan darah. Karakteristik yang paling menonjol pada kelinci adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri subklavia kiri. Arteri innominator juga bercabang menjadi 3, yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri karotis kiri. Rongga jantung pada kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat membujur, menjadi rongga jantung kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung darah yang kaya dengan oksigen yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung yang berisi darah yang mengadung karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga tadi tersekat lagi menjadi serambi jantung dan bilik jantung yang saling berhubungan dengan katub atau kleb. Sistem peredaran darah pada kelinci merupakan sistem peredaran darah tertutup.
Pembuluh darah dibagi atas :
1.  Pembuluh nadi
2.  Pembuluh balik
3.  Pembuluh kapiler
4.  Pembuluh limfa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAtZrPy61cSvQY3WgntSSqDla5xdHslv1SzKurnR3vk6c7erqk4_eTbfD9aRQqDq9z4GJEut5FKdwjGXhnUxyMTrq27Qr_VB8oo-xuelBHnxE7FZMuXdoQPV7ZivA1orZ80nkeimc1SFs/s320/Anatomy_and_physiology_of_animals_Gut_of_a_rabbit.jpgSelanjutnya kami mengamati system pencernannya makanan pada kelinci terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum dan berakhir di anus. Rongga mulut pada kelinci dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang berupa langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang merupakan langit-langit lunak dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada kelinci berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan dan terdapat 24 buah gigi terdiri dari insisiis, premolar dan molare. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi. Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan.
Lidah mempunyai papila perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu parotid, infraorbital, submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam  duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.
Dan organ ekskresi yang kami amati pada kelinci yaitu berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang  dipengaruhi oleh makanannya.
Dan Fertilisasi pada kelinci terjadi secara internal. Testis terkandung dalam saku krotal.perkembangan embrio terjadi di dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk dari persatuan antara korion dan allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi simultan.

VI.    KESIMPULAN
Dapat kami simpulkan dari hasil praktikum dan pembahasan diatas ialah :
Secara morfologi pada Kelinci ( Cavia porcellus ) terdiri atas :
a.       Caput
b.      Cervix
c.       Trunchus
d.      Extrimifas
Dan secara anatomi dalam Kelinci ( Cavia porcellus ) terdapat :
a.       Trachea
b.      Esophagus
c.       Paru-paru
d.      Empedu
e.       Lambung
f.       Pancreas
g.      Hepar
h.      Vesica urinaria
i.        Oviduk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar