Rabu, 18 Januari 2012

LAPORAN PRAKTIKUM MAMALIA (hamster)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kerajaan binatang memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kerajaan binatang tersebut adalah mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Golongan Mammalia memilki arti yang sangat penting dalam kehidupan. Namun, kenyataanya jumlah Mammalia hanya kecil saja, sekitar 3℅ dari seluruh spesies hewan. Cirri yang unik dari mammalia adalah hewan betina member makan ananknya dengan air susu (menyusui).
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae, tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.
Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta. Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang. Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum. Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam.
Salah satu species dari Mamalia yaitu Hamster  yang merupakan ordo Rodentia. Tubuh Hamster diliputi oleh kulit yang berambut yang merupakan ciri khas hewan Mamalia. Hamster mempunyai telinga yang pendek dengan ekor yang pendek. Batas antara kepala (caput), leher (cervix), badan (truncus), ekor (caudal) yang rudimenter, dan anggota gerak (extremitas) terlihat jelas. Terdapat empat extremitas liberae, maka masuk tetrapoda. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan tertinggi pada kerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan oleh mamalia lebih tinggi daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, peredaran darah, urogenital, hingga sistem syarafnya. Karena itulah, untuk lebih mengetahui segala proses pada tubuh mamalia kita perlu menggunakan ilmu anatomi. Artinya kita perlu membuka bagian tubuh mamalia dengan jalan memotong (membedah). Dengan begitu, kita dapat mengetahui morfologi dan anatomi binatang Mamalia dengan jelas.
1.2 Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui morfologi dari Hamster.
2.      Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari Hamster.
3.      Untuk mengetahui organ- organ dari Hamster.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mamalia mempunyai tubuh berbentuk bilateral simetris dengan tulang rangka yang mempunyai kendio okspital, pada rahangya terdapat gigi yang bentuk dan besarnya berbeda untuk setiap individu. Kaki teradaptasi untuk berjalan, memanjat, menggali tanah, serta berenang sehingga kakinya mempunyai cakar, kuku, dan telapak. Jantung mempunyai empat ruang dengan sekat yang sempurna, aortanya hanya terdapat di sebelah kiri. Ukuran paru-paru relatif besar, kompak dan kenyal yang terdapat pada rongga dada. (Djuhanda, 1982).
Mamalia mempunyai glandula mamae yang menghasilkan kelenjar susu untuk diberikan pada anaknya sebagai minuman pertama setelah lahir. Mamalia dapat dibedakan bagian-bagiannya dengan nyata yaitu, kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda) pada umumnya. Sistem pencernaan pada mamalia dimulai dari rima oris, di dalam rima oris bermuara glandula salives diantaranya yang terbesar adalah glandula parotis. Ventrikulus mempunyai kelenjar yang menghasilkan HCl, dan pepsin. Intestinum dibagi menjadi intestinum tinue dan intestinum crassum. Intestinum tinue dibagi lagi menjadi colon dan rectum, di dalam duodenum bermuara dua kelenjar, yaitu hepar dan pankreas.
Hepar sebagai kelenjar empedu yang disimpan di dalam vesica felea. Fase setelah melalui hepar, kemudian melewati ductus pancreaticus yang kemudian bersatu dengan ductus systicus yang datang dari vesica felea dan menjadi ductus choleductus yang bermuara bersama dengan ductus pancreaticus yang datang dari pankreas ke dalam duodenum. Colon dimulai dari caecum dimana pada ujungnya bermuara appendiks vermiformis. (Radiopoetro, 1977).
      Hamster termasuk ordo Rodentia yang merupakan anggota mamalia yang bagian caecumnya berkembang lebih baik dari semua mamalia yang ada dalam satu spesies, jumlahnya kira-kira mencapai tiga ribu jenis. Hamster adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Tikus memakan makanan manusia dan barang-barang rumah tangga. (Jasin, 1989).
Hamster digolongkan sebagai hewan pengerat yang memakan tumbuh-tumbuhan dan memiliki gigi pemotong seperti pahat yang berguna untuk memotong dan mengerat. Membrana nictitans terdapat pada sudut mata. Lubang telinga luar dilengkapi dengan daun telinga. Struktur kelenjar susu terletak di lipatan paha, alat-alat kelamin luar dan tungkai terdapat pada badannya. Tungkai depan berjari tiga dan tungkai belakang berjari empat. (Pratigno, 1982).
Karakteristik mamalia
1.      Tubuh umumnya tertutup rambut, kulit berkelenjar.
2.      Cranium dengan dengan dua occipital condyle, mulut umumnya bergigi.
3.      Lubang telinga luar umumnya memiliki daun telinga yang kenyal, lidah mudah di gerakkan, mata dengan pelupuk yang mudah digerakkan.
4.      Mempunyai empat anggota gerak kecuali anggota golongan Cetacea.
5.      Jantung dengan empat ruang.
6.      Respirasi hanya dengan paru- paru.
7.      Terdapat 12 pasang saraf kranialis.
8.      Suhu tubuh endotermis (homoistermis).
9.      Jantan dengan organ kopulasi (penis). (Adeng, 2007).

Kelas mamalia menunjukkan suatu kemajuan struktur dari hewan yang tingkatannya lebih rendah (khususnya Reptil), yaitu:
Ø  Terdapat 2 kondilus ossifitalis.
Ø  Tiap ramus rahang bawah dari satu tulang.
Ø  Artikulasi rahang langsung pada tulang tengkorak, tidak melalui tulang kuadrat.
Ø  Gigi berdiferensiasi dan hanya 2 set, bukan tidak serupa dan berganti- ganti.
Karakteristik Hamster
Hamster memiliki badan yang gemuk, dengan ekor yang lebih pendek daripada badannya dan memiliki telinga yang berbulu, kaki yang lebar, pendek dan pendek gemuk. Hamster memiliki bulu yang tebal dan panjang, dan bulunya memiliki berbagai warna tergantung spesies hamster tersebut, contohnya hitam, abu-abu, putih, coklat, kuning dan merah. Bagian bawah hamster berwarna putih sampai abu-abu dan hitam. Hamster Dzhungaria - dikalangan hobiis dikenal sebagai Hamster Winter White (Phodopus sungorus) dan hamster kerdil bergaris (Cricetulus barabensis) memiliki garis hitam dibawah bagian tengah punggung. hamster kerdil padang pasir (genus Phodopus) adalah hamster terkecil, dengan panjang badan 5 sampai 10 sentimeter (sekitar 2 sampai 4 inci) , sedangkan hamster terbesar adalah hamster Eropa (Cricetus cricetus), dengan panjang badan lebih dari 34 sentimeter, tidak termasuk ekor pendek yang memiliki panjang 6 sentimeter.
Habitat
Habitat hamster di utara terletak dari Eropa tengah sampai Siberia, Mongolia, dan Tiongkok utara sampai Korea. Habitat hamster di selatan membentang dari Suriah sampai Pakistan. Mereka hidup di perbatasan padang pasir, bukit pasir yang divegetasi, bukit di kaki gunung dan dataran rendah yang bersemak-semak dan berbatu, sungai di lembah, dan padang rumput yang luas, beberapa juga tinggal di ladang tanam. Sebaran geografi menggambarkan kelompok spesies hamster, contohnya hamster eropa ditemukan di Eropa tengah dan Siberia barat serta Tiongkok barat laut, sedangkan hamster siria (dalam beberapa artikel disebut sebagai hamster golden atau hamster emas) hanya ditemukan di kota kecil di Suriah barat laut.
Makanan
Hamster adalah makhluk omnivora. Makanan mereka biasanya butir padi, tetapi juga termasuk buah segar, akar, bagian hijau tumbuhan, invertebrata dan beberapa binatang kecil lainnya (serangga seperti belalang). Hamster membawa makanan mereka di pipi dimana di dalamnya terdapat kantung untuk dimasukan kedalam lubang makanan mereka. [2] Namun, tidak semua makanan cocok untuk hamster. Beberapa makanan, seperti daun beracun dari tomat, menjadi makanan yang paling berbahaya untuk kesehatan hamster. Pendapat orang tentang makanan tidak aman lainnya adalah timun menyebabkan ekor mereka basah dan buah sitrus. Pada kedua pendapat ini, terdapat hal yang salah. Timun memiliki sangat sedikit nutrisi yang baik dan dapat menyebabkan masalah pada hati, dan beberapa hamster tidak menyukai rasa dari buah sitrus, tetapi sitrus aman untuk diberikan pada hamster. Hamster yang terkena penyakit diabetes tidak diperbolehkan mendapat makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi, seperti buah dan jagung. Komponen makanan hamster dibagi jadi 3 kategori: kering, segar, dan makanan binatang.
Reproduksi
Hamster betina jenis hamster "beruang" dengan 2 anaknya. Hamster jantan memiliki testis yang besar sesuai dengan ukuran tubuh mereka. Hamster muda lebih sulit melakukan seks. Hamster melakukan pembuahan pada usia yang berbeda tergantung dari spesiesnya, tetapi hal ini bisa dilakukan pada usia 1 bulan sampai 3 bulan. Hamster jantan tetap dapat melakukan pembuahan selama hidupnya, namun betina tidak. Hamster betina mengalami estrus kira-kira setiap tiga hari.
Musim pengembangbiakan terjadi pada bulan April sampai Oktober, dengan 1 sampai 13 anak lahir setelah periode gestasi selama 13 sampai 22 hari.[2] Gestasi terjadi 16 sampai 18 hari untuk hamster Sirian, 18 sampai 21 hari untuk hamster Rusia, 21 sampai 23 hari untuk hamster Tiongkok dan 23 sampai 30 untuk hamster Roborovski.
Setelah hamster betina hamil, induk hamster akan membangun sarang dan mengumpulkan anaknya disana. Mereka tidak berambut, mata mereka tertutup dan sangat kecil. Setelah 1 minggu, mereka mulai berkeliling sarang mereka dan makan. Setelah 3 minggu, anak hamster bisa meninggalkan sarang mereka. Kecuali untuk hamster Roborvski, yang baru bisa keluar dari kandang dalam waktu 4 minggu. Biasanya, hamster jantan dan betina dipisah saat hamster betina melahirkan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Anak dari hamster juga tidak boleh dipegang, agar tidak dimakan oleh induk. Setelah satu minggu mereka mulai mengeksplorasi keluar sarang. Mereka telah seluruhnya selesai setelah 3 minggu, atau 4 minggu untuk hamster Roborovski.







BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilakukan pada hari selasa tanggal 03 Januari 2012, pada pukul 15:00 sampai selesai, di laboratorium Tadris MIPA IAIN Raden Fatah Palembang.

3.2 Alat dan Bahan
1.      Alat : pensil, pena, kertas HVS, penghapus, gunting, karter, talanan.
2.      Bahan : Hamster ordo Rodentia.

3.3 Cara kerja
1.      Siapkan alat- alat yang akan digunakan.
2.      Ambillah preparat yang akan diteliti.
3.      Bunuh preparat dengan cara membiusnya.
4.      Gambar morfologi preparat tersebut.
5.      Kemudian bedah preparat, lalu gambar Diafragma, topographi, system digestoria, dan system urogenitale.
6.      Buka mulut, lalu gambar bagian- bagiannya.
7.      Bedah bagian kepala untuk melihat otak, lalu gambar.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN

4.1 Hasil
Hasil
Keterangan
Morfologi
1.      Rima oris
2.      Organon visus
3.      Porus acusticus externus
4.      Cauda
5.      Femur
6.      Digity
7.      Crus
8.      Falcula




Diafragma
1.      Pars muscularis
2.      Centrum tendineum
3.      Foramen venae cavae
4.      Hiatus esophagus
5.      Hiatus aorticus
6.      Musculus psoas
7.      Processus viphoideus




Topographi
1.      Esophagus
2.      Ventriculus
3.      Intestinum tenue
4.      Coecum
5.      Vesica fellea
6.      Hepar
7.      Pancreas
8.      Glandula suprarenalis
9.      Ren
10.  Ureter
11.  Testis
12.  Lien
13.  Vesica urinaria
14.  Uterus masculinus
15.  Cor
Cavum oris
1.      Maxilla
2.      Mandibula
3.      Dens incisivus
4.      Palatum dorum
5.      Palatum molle
6.      Diastema
7.      Dens praemolare
8.      Dens molare
9.      Pharynx
10.  Lingua
11.  Velum palatine
12.  Choanae

Systema digestoria
1.      Esophagus
2.      Ventriculus
3.      Duodenum
4.      Intastinum tenue
5.      Coecum
6.      Taenia
7.      Haustra
8.      Incisura
9.      Intestinum crassum
10.  Rectum
11.  Anus


Systema urogenitale
1.      Ren
2.      Ureter
3.      Vesica urinaria
4.      Uretina
5.      Orificium uretorae externum
6.      Glandula suprarenalis
7.      Testis
8.      Corpus adiposum
9.      Epididymis
10.  Ductus deferens
11.  Ductus ejaculatorius
12.  Muara ductus ejaculatorius
13.  Uterus mosculinus


Encephalon
1.      Bulbus olfactorious
2.      Hemisphaerium cerebri
3.      Fissure langitudinale
4.      Epiphysis
5.      Corpora guadrigemina
6.      Vermis
7.      Lobus lateralis cerebelli
8.      Flocculus
9.      Medulla oblongata




4.2 Pembahasan
1. Morfologi
Tubuh Hamster diliputi oleh kulit yang berambut, yang merupakan ciri khas untuk hewan-hewan mammalia. Batas antara kepala (caput), leher (cervix), badan (truncus), ekor (caudal) yang rudimenter, dan anggota gerak (extremitas) terlihat dengan jelas.
1.      Kepala (caput) Pada bagian kepala dapat dijumpai adanya organ-organ berikut: Celah mulut (rima oris), yang dibatasi oleh bibir (labium) dan terdiri dari bibir atas (labium superior) yang bercelah dan bibir bawah (labium inferior). Sepasang lubang hidung luar (nares anteriores). Mata (organon visus), yang dilindungi oleh kelopak mata atas (palpebrae superior atau frontalis) dan kelopak mata bawah (palpebrae inferior). Pada sudut anterior mata terdapat membran nictitans.  Sepasang daun telinga (pinna auricularis) dan lubang saluran telinga luar. Di sekitar moncong dan mata terdapat vibrissae berupa rambut-rambut kasar dan panjang.
2.      Badan (truncus) Bagian ini terdiri atas bagian dada, dan bagian perut. Pada bagian perut di daerah lipatan paha terhadap seppasang puting susu. Memperhatikan struktur-struktur berikut: Anus, merupakan lubang pelepasan dari saluran pencernaan makanan makanan. Lekuk perineum, terletak di depan anus. Tempat bermuaranya kelenjar perineum yang gatahnya berbau khas dalam merangsang birahi (hedonic). Pada hewan betina terdapat vulva, yaitu daerah alat kelamin betina externa yang dibatasi oleh labium mayor dan labium minor; terdapat clitoris, yang merupakan penis yang rudimenter dan pada kepalanya terdapat lubang urine yang disebut orificium clitoridae, lubang vagina, tempat masuknya penis pada waktu kopulasi yang tentang lewatnya bayi pada saat melahirkan. Pada hewan jantan, di daerah perineum terdapat: penis, sebagai alat kopulasi. Ujung penis disebut kepala penis yang ditutupi oleh kulit lepas yang disebut preputium. Pada ujung kepala penis terdapat lubang untuk urine dan sperma yang disebut orificium urethrae. Scrotum atau kantung testis baru tampak jelas bila dilakukan pemijitan pada bagian lateral penis ke arah posterior.
3.      Anggota gerak berpasangan (extremitas). Hamster memiliki anggota gerak depan (extremitas anterior) yang berjari lima, dan anggota gerak belakang (extremitas posterior) yang berjari 5.

2. Diafragma
Diafragma merupakan batas antara cavum obdimale dan cavum thoracis, berbentuk corvex kea rah cranial, terdiri atas 2 bagian:
1.    Pars muscularis; merupakan otot- otot antara lain: pars sternocostalis, origo pada sternum dan costa.
2.    Pars lumbalis, serabut ototnya berorigo pada columna vertebralis pada daerah lumbal.
Ø  Semua serabut otot menuju daerah tengah yang disebut Centrum tendineum.
Ø  Hiatus articus: dilalui aorta dan ductus thoracicus, lubang ini terletak di ventral columna vertebralis.
Ø  Hiatus esophagus: dilalui esophagus dan nervus vagus, terletak di sebelah ventral hiatus aorticus.
Ø  Foramen venae cavae, dilalui vena cava inferior, terletak lebih ke ventral dan ke kanan.

3. Topographi
Ø  Esophagus : sebenarnya , esophagus hanya meupakan lanjutan dari saluran pencernaan sebelumnya , yaitu pharynx.
Ø  Ventriculus : dibedakan atas ;
a. Curvatera minor ( lengkungan sebelah medial ventriculus )
b. Curvatera mayor ( lengkungan sebelah lateral ventriculus )
c. Cardia ( muara esophagus )
d. Fundus ( bagian ventriculus yang berbentuk kantung )
e. Pylorus ( muara ventriculus ke duodenum )
Ø  Intestinum Tenue , terdiri dari :
a. Duodenum : berbentuk huruf U dimana bagian yang naik dinamakan ascendes duodenii dan bagian yang turun disebut para descendes duodenii. Bagian ini berfungsi sebagai tempat arbsorbsi.
b. Jejunum : merupakan bagian terpanjang pada intestinum tenue.
c. Ileum : bentuknya berkelok-kelok dan terletak di dekat usus besar. Ileum digunakan sebagai tempat reabsorbsi.
d. Coecum : kita lebih mengenal bagian ini dengan nama usus buntu. Usus buntu ini merupakan batas antara intetinum tenue dengan intestinum crassum. Bentuknya paling besar jika dibandingkan dengan bagian intestinum tenue yang lain dengan warna hijau keabu-abuan.
Ø  vesica fellea : merupakan receiver empedu.
Ø  Hepar mamalia memiliki 5 lobi, 3 lobi hepar dexter dan 2 lobi hepar sinister.
Ø  Pancreas: berwarna agak pucat, terdapat pada mesenterium.
Ø  Glandula suprarenalis
Ø  Ren: sepasang, tipe mesonephros, dibungkus capsula renis.
Ø  Ureter: berjumlah sepasang, berwarna pucat, dengan jalan peristaltic dapat mengalirkan urin ke sebelah caudal.
Ø  Testis: sepasang berbentuk bulat telur, kecil, menghasilkan spermatozoa.
Ø  Lien
Ø  Vesica urinaria: kantung kemih, merupakan tempat penyimpanan air seni sementara untuk dikeluarkan melalui uretra.
Ø  Uterus masculinus
Ø  Cor: terletak dalam cavum thoracis, terbagi atas 4 bagian.

4. Cavum Oris
Cavum oris : Rongga mulut  yang terdiri atas:
Ø  Bagian atap: merupakan langit-langit keras yang meliputi bagian depan ( palatum durum ) dan bagian belakang ( palatum molle ).
Ø  Bagian dasar: merupakan bagian yang lunak.
Ø  Dentes ( gigi )
Macam-macam gigi :
a. Dens incisius (gigi seri) : digunakan untuk mengerat
b. Dens caninus ( gigi taring) : digunakan untuk mengoyak makanan
c. Praemolare (geraham depan) : untuk mengunyah makanan
d. Molare (geraham belakang)
Ø  Lingua ( lidah ) : berfungsi untuk mengatur peletakan makanan di dalam mulut. Organ ini penuh dengan bintil-bintil papillae yang mengandung gerombolan sel saraf perasa. Karena itulah , lidah merupakan indra perasa.



5. Systema Digestoria
Sistem pencernaan Hamster terdiri dari Traches Digestivus yaitu esophagus, ventriculus, duodenum, intestinum tenue, coecum, taenia, haustra, incisura, intestinum crassum, rectum, dan anus. Dan Glandula Digestoria yang terdiri dari hepar, vesic fellea, pancreas, ductus choleclochus, ductus hepaticus, dan ductus cysticus.
Ø  Esophagus : sebenarnya , esophagus hanya meupakan lanjutan dari saluran pencernaan sebelumnya , yaitu pharynx.
Ø  Ventriculus : dibedakan atas ;
a. Curvatera minor ( lengkungan sebelah medial ventriculus )
b. Curvatera mayor ( lengkungan sebelah lateral ventriculus )
c. Cardia ( muara esophagus )
d. Fundus ( bagian ventriculus yang berbentuk kantung )
e. Pylorus ( muara ventriculus ke duodenum )
Ø  Intestinum Tenue , terdiri dari :
a. Duodenum : berbentuk huruf U dimana bagian yang naik dinamakan ascendes duodenii dan bagian yang turun disebut para descendes duodenii. Bagian ini berfungsi sebagai tempat arbsorbsi.
b. Jejunum : merupakan bagian terpanjang pada intestinum tenue.
c. Ileum : bentuknya berkelok-kelok dan terletak di dekat usus besar. Ileum digunakan sebagai tempat reabsorbsi.
d. Coecum : kita lebih mengenal bagian ini dengan nama usus buntu. Usus buntu ini merupakan batas antara intetinum tenue dengan intestinum crassum. Bentuknya paling besar jika dibandingkan dengan bagian intestinum tenue yang lain dengan warna hijau keabu-abuan.
Ø  Intestinum Crassum : merupakan usus besar yang terdiri atas colon ascendes , colon transversum , colon descendes , dan colon sigmadeum.
Ø  Rectum : merupakan lanjutan colon yang berakhir di anus

Glandula digestoria ; terdiri atas :
Ø  Hepar
Ø  vesica fellea : merupakan receiver empedu
Ø  pancreas : sebagai sebagai kelenjar pencernaan , pancreas juga berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insuline.
Ø  Ductus choledochus
Ø  Ductus hepaticus
Ø  Ductus cysticus

6. Systema Urogenitale
Organo Uropoeticum , yang dimaksud dengan organo uropoeticum adalah ginjal (ren). Ginjal tersebut berjumlah sepasang dan dibngkus oleh capsula renis. Bagian-bagian dari ginjal adalah :
  1. Cortex : lapisan terluar ginjal
  2. Medulla : tempat saluran-saluran ekskresi
  3. Pyramide malpighi : tempat saluran-saluran crine bermuara
  4. Pelvis renis : suatu ruangan berdinding tipis
  5. Ureter : berjumlah sepasang dengan warna agak pucat dan mampu mengalirkan urine dengan gerakan peistaltik.
  6. Vesica urinaria : merupakan muara dari sepang ureter.
  7. Uretra : saluar kelua dari vesica urinaria.

Organa Genitalia Interna
  1. Femina
    • Ovarium : terletak di sebelah caudal dari ren
    • Uterus : jumlahnya sepasang dan berasal dari ductus mulleri
    • Oviduk : merupakan bagian anterior dari saluran reproduksi betina
    • Vagina : terdiri dari tiga lapisan , yaitu mukosa,muskularis dan tibrosa
  2. Masculina
·           Testis : berbentuk bulat telur dan menghasilkan spermatozoa serta terletak di scrotum.
·           Epidydimis : merupakan saluran yang panjang dan berkelok-kelok yang berfungsi sebagai alat transportasi bagi spermatozoa.
·           Vas deferens : saluran yang panjang dan lurus dan merupakan saluran spermatozoa.
·            Uretra : terdapat pada penis yang berfungsi sebagai alat kopulasi.

7. Encephalon
Ø  Bulbus olfactorious: terdapat pada ujung muka.
Ø  Hemisphaerium cerebri: terdapat banyak sulci (parit- parit), dan gyri (bagian yang menonjol), berguna untuk memperluas otak.
Ø  Fissura longitudinal: celah yang memisahkan antara hemisphaerium cerebri kanan dan kiri.
Ø  Flocculus: tonjolan yang terdapat pada setiap lobus lateralis.
Ø  Medulla oblongata: ke caudal menjadi medulla spinalis, yang kemudian masuk ke dalam canalis medullaris pada tulang belakang.
Ø  Vermis (lobus centralis).
Ø  Corpora quadrigemina
Ø  Epiphysis
Ø  Lobus lateralis cerebri.






BAB V
KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa mamalia merupakan tingkatan tertingi pada kerajaan animalia. Hal tersebut berdasarkan kepada kompleksnya alat pencernaan, pernafasan, sistem peredaran darah, sistem urogenital, serta susunan sarafnya. Hampir semua tubuh mamalia ditutupi oleh rambut dan yang menjadi ciri utama dari mamalia sendiri adalah keberadaan kelenjar susu atau glandula mamae pada tubuhnya.

DAFTAR PUSTAKA

Djuhanda., Tatang. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan 1. Amrico, Bandung.
Radiopoetro. 1977. Zoology. Erlangga, Jakarta.
Jasin, Maskoeri. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sinar
Jaya, Surabaya.
Pratigno, S. 1982. Makhluk Hidup II. Intan Pariwara, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Hamster
Slamet Adeng dan Madang Kodri.2007.Zoologi Vertebrata. Indralaya

3 komentar:

  1. ko gak ada gambar prosedurnya? kan lebih bagus kalo ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. gambarnya pkek tngan so gak di lmpirkan dlm blog...

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus